Rabu, 15 Mei 2013

IBU


Ibu
Ibu adalah sosok wantita yang luar biasa buat saya, karena ibu saya terlahir kedunia ini, berkat ibu saya tumbuh menjadi seorang anak yang sehat dan baik. Ibu selalu memberikan yang terbaik untuk buah hatinya, ibu tidak akan mebiarkan kita sakit, kelaparan dan banyak lagi. Ibu meraeat kita  saat kita sakit, ibu yang memberikan obat untuk kita, ibu sangan mengkhawatirkan kondisi kesehatan kita. Waktu kita kecil ibu yang menggunakan kita pakaian, memberikan makan, memberikan susu, ibu juga yang menggendong. Apakah kalian tahu betapa besar pengorbanan seorang ibu??? sungguh besar pengorbanan seorang ibu untuk anakanya mulai dari mengandung, fase-fase hamilnya, menahan rasa sakit saat kontraksi terjadi, mempertaruhkan nyawanya untuk melahirkan kita anaknya.


            Mungkin seorang ibu merasa senang ketika mengethui bahwa ia sdang mengandung dan sebentar lagi akan menjadi seorang ibu. ibu merasa mual-mual di awal kehamilannya, gidam ini dan itu hanya untuk memenuhi keinginan sang jabang bayinya. Setelah melewti fase mual dan ngidam masuklah fase kontraksi, fase kontraksi biasnya pada kehamilan beruur tujuh bulan. Kontrksi adalah di mana perut ibu merasa keram atau sakit karena sang bayi ingin segera keluar dari perut sang ibu, di fase ini ibu harus menahan sakit yang luar biasa. Sudah lewat fase ini masuklah fase kelahiran, pada saat ini ibu mempertaruhkan nyawanya antara hidp dan mati untuk mengeluarkan sang anak.

            Setelah sang anak lahir, meneteslah air mata ibu, air mata kebahagian melihat wajah sang anak yang selama ini ia kandung selama 9 Bulan 10 Hari. Lalu sang Ayah meng-Adzani dan meng-Qomati sang anak supaya menjadi anak yang taat kepada Sang Maha Kuasa. Mulailah perjalanan sang ibu di mulai, ibu memberikan ASI (Air Susu Ibu) untuk anaknya ketika buah hatinya itu menangis karena haus. Selalu bangun tengah malam untuk menyusui sang anak ketika ia bangun tengah malam, mengganti popoknya ketika ia pipis dan pup, ibu juga belajar memandikn anaknya yang masih sangat kecil umurnya.

            Ibu juga yang menyucikan pakaian kotor kita ketika kecil, mengurus rumah, memasak untuk makan keluarganya. Sungguh luar biasa pengorbanan ibu untuk kita anaknya. Ketika kita besar apa yang bisa kita berikan untuk membalas jasa dan pengorbanan ibu kita yang telah banyak mengeluarkan tenaga dan semua perhatiannya kepada kita???  Surga ada di telapak kaki ibu, itu adalah kalimat yang sering kita dengar selama ini. Jika surga ada di telapak kaki ibu, kenapa masih banyak anak yang durhaka kepada ibunya??. Menghina, membohongi, membenci, memaki ibunya sendiri, apa ia tidak pernah tahu apa yang ia lakukan itu akan menyakiti perasaan hati sang ibunda tercinta.

            Seorang ibu hanya bisa terdiam dan menangis ketika anaknya memperlakukan ibunya seperti itu, padahal ibunya dahulu tidak pernah memperlakukan anaknya seperti ia melakukan itu kepada ibunya. Ibu hanya berharap anaknya tumbuh dewasa menjadi anak yang berbakti kepada orang tua, tetapi  sang ibu tidak menyangka anaknya tumbuh menjadi anak yang kurang ajar tidak sopan dan tidak memiliki etika terhadap orangtua. Seorang ibu hanya menginginkan yang terbaik untuk anaknya dimasa depan bukan ingin menjerumuskan anaknya. ketika sang anak belum menikah atau memiliki keluarga, sang anak masih tetap menyayangi sang ibu, ketika telah menikah dan memiliki keluarga sendiri, ketika sang ibu sudah mulai menua, mulai lupa tentang semua kenangan yang ibu miliki dulu. Mungkin karena merasa telah menyusahkan, sang anak berfikir ntuk menelantarkan sang ibu ke jalanan atau menitipkannya dipanti jompo atau panti sosial.

            Apa hanya alasan seperti itu kita berhak meninggalkan ibu kita di jalanan atau di panti sosial dan panti jompo. Jika kita lihat kebelakang lagi kita sebagai anaklah yang lebih merepotkan orangtua kita, sejak kecil sampai besar kita di rawat, di beri kasih sayang, di beri tempat untuk tinggal yang nyaman. Tetapi ketikaanak sudah memiliki keluarga dan tidak merasa nyaman kehadiran ibu di tengah-tengah keluarga maka kamu mengusirnya. Sungguh kejam perbuatan seorang anak terhadap ibunya, memperlakukan ibunya seperti ia memperlakukan barang, sudah merasa puas dengan apa yang ia dapat dan jika merasa barang itu sudah tidak di butuhkannya lalu ia buang ke tempat sampah. Ketika ibumu sakit dan membutuhkan kamu di sisinya apa yang harus di lakukan oleh ibu, apalagi kamu menitipkan ibu di tempat di mana ia jauh dari keluarga dan anaknya sendiri. Sedangkan kalian tidak pernah tahu keadaan ibumu apalagi sampai ibumu meninggal, kamu belum sempat meminta maaf, belum sempat membahagiakannya, tetapi ibumu sudah di ambil oleh Sang Maha Pencipta. Apa yang kalian rasakan sebagai anak yang durhaka kepada ibumu, hanya ada penyesalan yang tersisa di dalam diri kamu, meyesal karena tidak merawat dan menjaga ibumu. 

Bagi kalian yang masih memiliki ibu, sayangilah ibumu, bahagiakanlah ibumu, rawat mereka sebagaman ibumu merawat kamu waktu kecil. Kasih mereka sepanjang masa, pengorbanan ibu sungguh luar biasa. Jangan pernak kamu mengecewakan ibumu yang sangat berharap pada kamu untuk bisa menjadi anak yang berbakti kepada orangtua dan membahagiakan orang di sekeliling kamu. Cukup untuk bisa berkumpul dn merasakan hangatnya kasih sayang keuarga, Ibu akan lebih bahagia jika melihat anaknya bahagia. Itulah kebahagian ibumu yang sebenarnya

TIDAK BUTUH UANG UNTUK MEMBAHAGIAKAN ORANGTUA TETAPI KASIH SAYANG YANG TULUS ANAKLAH YANG MEMBUAT IBU BAHAGIA. UANG TIDAK BISA MEMBERIKA KEBAHAGIAN YANG UTUH..




Salam Sayang
Nur’ul Hafizah
            ( Penulis )
           

0 komentar:

Posting Komentar